SEJARAH
PONDOK PESANTREN HIKMATUSSYFARI
1. Sejarah Pondok Pesantren Salafiyah Hikmatussyfari
Pondok Pesantren Hikmatussyfari berdiri sejak sekitar tahun 1933 berbentuk pesantren salafy dengan kajian kitab kuning dan Al Qur’an. Perintis pondok pesantren antara lain :
- K.H Hasan, dengan nama Pesantren Cipari.
- K.H. Ahmad, dengan nama Pesantren Cipari.
- Kiai Torfi, dengan nama Pesantren Cipari.
- K.H. Ahmad Nurjen, dengan nama Pesantren Cipari.
- K.H. Ali Akbar, dengan nama Pesantren Manba’u Ulumil Hikmah,
- K.H. Nurussalam dengan nama Pesantren Darussalam.
- K.H. Muhammad Asep Aziz dengan nama Pesantren Hikmatussyfari.
Putra kedua dari K.H. Ali Akbar. telah dikenal oleh masyarakat sekitar Kecamatan kebonpedes bahkan luar kota sebagai pimpinan, pengasuh dan pelaksana Pondok Pesantren Hikmatussyfari sampai sekarang.
Kepedulian Perintis terhadap warga masyarakat sekitar terutama anak-anak yang merupakan generasi penerus bangsa. Pengasuh juga diminta oleh masyarakat untuk mengisi sebagai Imam Jum’at, pengajian, tahlilan, marhabaan, mengajar anak-anak masyarakat sekitar mengaji Al-Qur’an dan Kitab Kuning dan sebagainya, terdapat juga mereka yang menetap dan mondok di pondok pesantren, karena pada umumnya sebuah pondok pesantren mengkaji ilmu-ilmu agama yang rendah sebagai dasar sampai kajian yang lebih tinggi sebagai bekal bermasyarakat, sehingga diperlukan untuk menetap di Pondok Pesantren. Dari latar belakang tersebut maka Pengasuh berkeinginan mendirikan sebuah pondok pesantren yang menawarkan berbagai kajian ilmu dari kitab-kitab yang mendasar bahkan dari belajar iqra sekalipun sehingga Pondok Pesantren tidak menjadi sesuatu yang menakutkan dan menegangkan, namun Pondok Pesantren mampu menjadi sarana yang membantu siapa saja untuk mempelajari ilmu agama dan menghadapi berbagai permasalahan yang ada.